Seiring dengan perkembangan jumlah karyawan di kawasan Weda Bay Project, diperlukan berbagai fasilitas yang dapat memenuhi beragam kebutuhan pekerja. Salah satu fasilitas paling penting dan mendasar adalah ketersediaan kantin yang memenuhi standar regulasi pemerintah Indonesia.
Terdapat 6 kantin di bawah tanggung jawab Departemen ACC-ID yang tersebar di kawasan Weda Bay Project dan melayani ribuan karyawan. Maret lalu, Departemen ACC-ID baru saja meresmikan kantin di area Kaorahai dan Biri-biri.
“Ini merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan. Jadi karyawan diberikan fasilitas ini supaya pekerjaan di area tersebut lebih efektif,” ucap Manajer Departemen ACC-ID, Subarwan Sakoy saat peresmian Kantin Kaorahai, 4 Maret 2024.
Subarwan menegaskan bahwa aspek gizi selalu menjadi perhatian penting. Maka di setiap pelayanan, pihaknya selalu mengacu pada Permenkes No 1096 tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.
“Harapan kami dari service provider , fasilitas ini dapat kita jaga bersama dan mari kita saling bahu membahu mendukung, sehingga kita semua dapat mencapai target-target dalam pekerjaan kita,” katanya.
Menurut Superintendent Kantin ACC-ID, Susilo, terdapat 19 pekerja yang menangani kantin di area Kaorahai. Para pekerja itu akan bertugas melayani sekitar 280 karyawan. Tak hanya memiliki fasilitas untuk makan di tempat yang berkapasitas 40 orang, kantin tersebut juga melayani packmeal untuk karyawan di area kilometer 30, 38, dan sebagian karyawan di area Tofu.
Ke depan manajemen akan melakukan perluasan dengan membangun kantin di area Tofu dan di Kilometer 17, khusus untuk RIM. “Harapan kami, bisa membuat kantin yang benar-benar sesuai secara keseluruhan dengan Permenkes 1096 tahun 2011. Itu sudah mencakup semua, dari segi pola pelayanan sampai pada standard higiene- nya.”
Pembangunan kantin di area Kaorahai ini juga disambut baik oleh serikat pekerja. Wakil Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) WBN, Wira Lingga Fabanyo, mengatakan bahwa pihaknya melaksanakan pola kerja berdasarkan informasi ataupun keluhan dari rekan kerja. Khusus pelaporan mengenai makanan, lanjut Wira, setiap ada pelaporan yang masuk pihaknya langsung melakukan follow up dengan departemen terkait.
“Terkait kondisi sekarang, semoga baku mutu standar nilai gizi makanan yang disajikan tetap dijaga, bahkan kalau bisa lebih ditingkatkan kualitasnya,” katanya.