DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menerima IP address dari server, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Dalam beberapa waktu yang telah ditentukan, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai apabila client tidak memperbaharui permintaan kembali, dan nomor IP tersebut dikembalikan kembali kepada DHCP Server, kemudian server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client lain yang membutuhkan. Lama waktu ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Sebelum ke konfigurasi alangkah baiknya mencoba untuk memahami DHCP server, sehingga ketika praktik tentunya tidak lagi bertanya istilah, tujuan dan fungsi dari DHCP itu sendiri.
Langlah-langkah instalasi sebagai berikut :
Hidupkan Sistem operasi Debian, kemudian lakukan instalasi paket aplikasi DHCP server yakni : isc-dhcp-server. Dengan perintah di bawah ini:
root@debian~#apt-get install isc-dhcp-server
Bila paket tidak di temukan, maka perlu repository DVD debian yang lain, baik DVD 1 maupun DVD 2 yang dimiliki. Setelah DVD di pilih melalui menu Device-Optical Drives-DVD Debian 1 atau 2. Lakukan perintah di bawah ini :
root@debian~#apt-cdrom add
Perintah ini bertujuan untuk mengenali DVD baru agar dapat terbaca, selanjutnya lakukan kembali perintah
root@debian~#apt-get install isc-dhcp-server
Selanjutnya edit file, berikut file yang harus di edit yakni : dhcpd.conf
root@debian~#pico /etc/dhcp/dhcpd.conf
cari paragraf di bawah ini, kemudian hilangkan tanda tagarnya (#) :
# A slightly different configuration for an internal subnet.
# subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {
# range 10.5.5.26 10.5.5.30;
# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
# option domain-name “internal.example.org”;
# option routers 10.5.5.1;
# option broadcast-address 10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;
#}
Ubah menjadi :
#A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 10.20.30.0 netmask 255.255.255.0 {
range 10.20.30.10 10.20.30.30;
option domain-name-servers 10.20.30.1;
option domain-name “tkj.com”;
option routers 10.20.30.1;
option broadcast-address 10.20.30.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}


Sesuaikan dengan IP address yang dimiliki dan jangan lupa untuk di simpan
Kemudian konfigurasi file : isc-dhcp-server
root@debian~#pico /etc/default/isc-dhcp-server
Menuju baris akhir untuk menambahkan ethernet : INTERFACE=”eth0″


Selanjutnya jangan lupa untuk dilakukan restart dengan perintah :
root@debian~# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart


Untuk melakukan pengecekan keberhasilan dari DHCP server, disini kita menggunakan SO Windows sebagai Host, sementara debian sebagai SO guest yang terinstall di VirtualBox, setting network menggunakan VirtualBox Host-Only Network (Adapter dipilih yang onboard di Pc)
Tes hasil DHCP pada client windows :
Buka atau open network & Internet Setting- klik Ethernet – Change Adapter Options


Buka Command prompt di windows :
Ketikan ipconfig


Ping dari CMD (Promt) Windows :


Bila tampilan seperti pada gambar di atas, maka sudah dipastikan bahwa konfigurasi DHCP server telah berhasil, client telah mendapatkan IP address dari server yang sesuai range IP yang akan diberikan
Baca juga :
Tutorial Membuat Desain atau Simulasi Jaringan Menggunakan Cisco Packet Tracer